Rabu, 29 Juni 2016

Pernah kurasakan segala rindu.. bertalu-talu sepahit manis empedu.. laksana sendu pejalan rimba yang berserakan memampukan diri menjadi satu mengiring nyanyian rumah yg merdu.. aku melihat awan kemerahan melukiskan harapan.. entah sebagai penghibur atau penyambung asa di pelupuk mata.. kekasih.. adakah yang lebih besar dari harapan? Ataukah hanya terbatas kemampuan? Menyerahlah pada ketiadaan, biarkan jiwa menjelma peranan.. rengkuh aku di singgasanamu.. di atas awan kemerahan, bertabur jingga sabda sang alam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar