Minggu, 31 Juli 2016

Kini..
Telah lah tiba kita di persimpangan.
Dengan cahaya lilin yang terjaga manja oleh tangan, kita masih percaya akan selalu ada harapan.
Seperti nelayan rindukan suar setelah hujan badai. Atau mungkin seorang asing yang gontai dalam perjalanan pulang.
Kita pun tidak selalu mengerti bagaimana kisah ini berawal, dan atas alasan apa kita harus melewatinya.
Akan tetapi, keberadaan memihak kita untuk terus mencari hingga sejauh mana bisa memahami liku perjalanan.
Kita mungkin tersesat, atau saja perjalanan mengaburkan sesuatu yang telah diketahui sejak awal, tetapi yang kita lakukan adalah tidak boleh menoleh ke belakang.
Hingga perjalanan terus memaksa kita berjalan betapapun pelik terasa semua akan menuju ke persimpangan. Karenanya adalah jalan tak berarah, pencarian yang tak terfikirkan, dan sebuah pengasingan yang kita rasa pernah melewatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar